Kategori
Tak Berkategori

Tentang Orientasi menjadi Mahasiswa dan Selepas di Wisuda.

Sumber gambar: IBTimes.id

Tulisan ini berawal dari kegelisahan saya terhadap motivasi saya saat menjadi Mahasiswa dalam menjalankan pendidikan itu sendiri, serta motivasi saya yang terus berkecamuk dalam otak selepas diwisuda.

Tulisan-tulisan ini bersifat argumentasi tanpa bukti dan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mungkin bersifat sedikit mengkritik untuk direnungkan dan dijawab sendiri oleh teman-teman yang sedang menjadi Mahasiswa maupun selepas di wisuda.

Saatnya merenung,

Apakah pendidikan benar-benar menghasilkan benefit bagi bermasyarakat dan bernegara khususnya perguruan tinggi atau hanya sebagai ladang profit bagi yayasan atau perguruan tinggi tersebut?

Di Indonesia, sarjana-sarjana dicetak ribuan tiap tahunnya, tapi masih memberikan hasil yang minim pada tatanan bermasyarakat dan bernegara bahkan untuk diri sendiri. Sebaliknya, perguruan tinggi diuntungkan, dengan berputarnya roda keuangan oleh ribuan sarjana yang diwisuda.

Kembali ketujuan awal Mahasiswa, apakah Mahasiswa benar memegang teguh sumpah wisuda? Apakah perguruan tinggi benar menajalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi? Apakah kita dicetak hanya untuk menjadi pekerja?

Seperti Circle yang saya buat; kuliah, wisuda dan bekerja. Kata kuncinya adalah bekerja, apakah Mahasiswa setelah lulus nanti hanya jadi pekerja? Apakah kita akan lupa tentang mendidik, mengasuh, mengajarkan ilmu kita kembali serta merawat nilai-nilai untuk bermasyarakat serta bernegara yang baik?

Terlepas dari motivasi teman-teman untuk kuliah, tiap orang mempunyai prinsipnya masing-masing, tiap orang bebas dan berhak atas prinsip mereka.

Jadi, untuk apa teman-teman bahkan saya menjadi mahasiswa dan selepas itu diwisuda, untuk apa, untuk siapa dan mengapa?

Tak ada salahnya tiap kehidupan yang kita jalani harus dimulai dengan pemikiran orientasi kembali, karena tak ada yang se-konsisten Tuhan.